Showing posts with label hidupku adalah puisi. Show all posts
Showing posts with label hidupku adalah puisi. Show all posts

DARI BINTANG KE BINTANG ... Tongkat Warrant

Salam and good day. 
In the midst of all the excitement in trying to catch a glimpse of comet C2017 K2, I will  share with you one of my favourite poems, written by the late Usman Awang aka Tongkat Warrant. Not  a comet, but stellar all the same..

Tongkat Warrant image from google 

Dari Bintang Ke Bintang

Ketika mata saling menyapa senyum berbunga 
Tasik hati mu mencecah jiwaku mesra

Betapa debar dada kurnia alam kasih bertakhta
Kau datang tanpa suara, menjamahku tanpa sabda

Subur laksana ladang petani di lereng gunung
Ranum menguntum dalam wujud rasa maha agung
Mata yang memberi hati ini penuh menanti
Kureguk kasih menghadapi hidup seluruh berani

Kini kulihat kepalamu tersandar di jinjang pelamin
Rambutmu tersanggul terandam mengilau di cahaya lilin
Gemersik kainmu membisikkan bahagia malam pengantin
Melimpah tumpah bahagia dalam tawa teman keliling

Ketika malam kulihat matamu pada bintang
Senyummu melambai di gemilang sinar bulan
Dari bintang ke bintang kunantikan lagumu
Hanya kerdipan dalam bisu suara hatiku bimbang

Jika aku berdiri di muka jendela hati terluka
Bulan sedang mengintai di balik awan kusapa
Angin yang datang dari pelaminmu kutanya
Ia bisa mengabarkan saat adinda sedang bahagia


Lari gadis menyembah ke tanah
diiringi sendu menggoncang bahu
tenang pahlawan dipeluk bumi
senyum terakhir tenang tersembunyi. 


Al-Fatihah untuk Allahyarham.

I'M HANGING ONTO THE CLOUDS .... by my fingertips

 


 I'm hanging onto the clouds 

by my fingertips


  I curse the wind

 I curse the sea

I curse the moonlight

wishing they would stop mocking 

and just let me be


                              I'm hanging onto the clouds

by my fingertips


way beneath I could see

a sea of smiling faces

thousands of helping hands 

beckoning me

to come down


                              Still I hung onto the clouds

by the very end of my fingertips


and

When my strength grudgingly hands me over 

 to the grasping arms of gravity

and  the earth gets to lay its hands on me

dare they be my safety net


                                          or

would they

with a smile plastered on their faces

mutter...poor thing

and go on to talk about politics


so

I shall keep hanging onto the clouds 

by the strength of my fingertips....


AUGUST

 


AUGUST

Ketika alam terasa sempit
hutan semakin lesu dan sepi
rumput berjuang untuk kekal hijau
masih aku kagumi hari-hari yang  hadir
asalkan bulan tetap hangat di angkasa.

KERANA AKU SEORANG WANITA



bicara sepimu 
hilang bersama angin
bersama bayu
yang tidak pernah sampai kepadaku

sepi hari yang ku lalui
hingga waktu pun tidak mengerti
akan kesedihan dihati
yang menanti dan terus menanti

kata2ku yang berduri
cuma pelindung diri
agar sentiasa sempurna
dan terjaga


kerana...

keras hatiku ibarat terumbu
yang tetap teguh ditengah gelombang

lembut hatiku ibarat sutera
yang mudah terkoyak dan terluka

usah ditanya mengapa
kerana aku  seorang wanita...


RAHSIA


tanpa suara
kau bercerita padaku
 
tanpa seloka
kau berjenaka denganku
 
tanpa cahaya
kau menerangi hariku
 
tanpa menggoda
kau menyentuh perasaanku
 
tanpa mencuba
kau menenangkan hatiku
 
tanpa keraguan
kau lah rahsia terbesar hidupku

HUJAN BULAN JUNI


Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni
 Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya  
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni  
Dibiarkannya yang tak terucapkan 
Diserap akar pohon bunga itu

Sapardi Djoko Damono.

AKU INGIN MEMANJAT PELANGI


aku ingin memanjat pelangi
dan melumcur turun ke penghujungnya
mungkin ada emas seperti yang sering dikatakan
mungkin juga tiada apa-apa
namun aku
tetap ingin memanjat pelangi
dan meluncur turun ke penghujungnya

SELAGI LURAH GAGAH MENJUNJUNG BUKIT



selagi lurah gagah menjunjung bukit
dan sungai mengalir tanpa jemu
tiada kilat menyambar pada musim kemarau
dan salji turun dipertengahan musim panas
aku akan terus hidup

KOSONG





hari ini,
sebu  hati dihadapan khalayak,
aku masih mampu tersenyum
walau sedikit pahit

hati ini,
 
kupasak dibawah mentari terik,
hingga aku aku hilang rasa,
yang ada cuma,
kosong


WILAYAH SELEPAS HUJAN - revisited

Ahad, 11 Dec 2016.
Hari minggu yang lalu... Saya ke Sini...

Sudah lebih enam tahun saya tidak ke Sini...
Sebenarnya, ini perjalanan yang tidak dirancang. Sedang saya memandu bersama anak dan dua cucu... Ternampak papan tanda ke Sungai Lembing... And the rest is history... Hehe
Jamee, Riyadh, Dewi
Dan kerana tidak dirancang... Saya tidak bawa phone pun... Video dan gambar diatas diambil menggunakan phone anak saya...
Memang sedikit kecewa sebab tidak bawa phone... Lalu... Saya rancang untuk kembali semula ke sini dalam jangkamasa terdekat dengan phone yang fully charged.

Wilayah ini walau jauh
Sudah cukup menggembirakan aku
Kerana ia memberikan aku sejuta senyuman
Walaupun epilog cerita ini tidak sama
Aku masih lagi pelakun yang serupa

Petikan Dari puisi Wilayah Selepas Hujan, nukilan bersama... Patung, Tito, Daoz, Jumain, Yusri.



GERIMIS DATANG LAGI


Gerimis datang lagi
Merimbunkan rindu
Larat terhembus angin lalu
Menghimpun kasih ditengah hembusan bayu
Biarlah gerimis pergi
Bersama jeritan padu
Bukan dengan tangisan lesu
Sayup dibawa hembusan angin sendu






HUJAN DI TENGAH MALAM

photo from google image

Hujan di tengah malam 
turunnya selembut mimpi
Setenang pohon dan bukit

Hujan ditengah malam 
irama indahnya membawa sunyi
Membuai rasa... mengulit lena

Hujan ditengah malam
Meninggalkan aku sendirian
Terasing dalam ketenangan



KEKAL


Dalam kekelaman malam yang panas
tanpa bulan dan bintang
Diselubungi kelembapan
Diselimuti kegelapan
Dunia terasa lebih siuman

Tanpa kekeliruan waktu siang
Malam ibarat cahaya rumah api
menyuluh laluan pelayar

Ibarat cahaya lilin 
yang hampir padam ditiup angin 
namun terus menyala
Merangsang akal dan jiwa
Membuat aku berfikir
Membuat aku tersenyum
Bolehkah ku simpan cahaya itu

LANGIT DINIHARI

Langit dinihari
suram dan dingin tanpa cahaya
Setia menanti hangat sang suria
Agar terlihat warna pada seri bunga

Langit dinihari
Surammu membuat aku sayu
Dinginmu membuat aku pilu
sudilah kau sepi bersamaku.

HUJAN DI PENGHUJUNG MUSIM

Hujan yang turun di penghujung musim panas ...
Ibarat munculnya sahabat lama yang tanpa sedar sentiasa aku rindui                              

WIND CHIMES

The sound of wind chimes on a hot windy day....                                                   ibarat bisikan sang kekasih diwaktu malam sunyi...               

KELABU

Masih adakah luka itu…tidak…luka sudah hilang…setakat sakit fizikal, sekejap saja akan hilang...tapi, mood saya yang tercalar sepanjang minggu masih lagi tidak hilang…

saya hilang inisiatif untuk buat apa2 yang productive...
kerja banyak tapi  malas nak buat...nak beri alasan sebab malas nak buat kerja pun saya malas…nampak tak betapa malasnya saya minggu ni…


saya boink...rasa 'high' sepanjang minggu, semua kabur dan mengelirukan... menimbulkan berbagai perasaan...marah, sedih, kecewa, sakit hati, keliru..

Rasa mahu bunuh orang ada, rasa mahu terjun bangunan pun ada...

rasa 'demotivated' serta hilang fokus. I felt victimized.

Warna kehidupanku sepanjang minggu ini adalah warna kelabu...tiada apa yang jelas, tiada apa yang pasti...semuanya kabur ibarat berjalan disubuh yang penuh kabus...menunggu terbitnya matahari agar hari kembali cerah dan semua kembali jelas.

Hopefully next week will be much better...hopefully next week will bring the sun to me.Ini puisi yang saya tulis untuk diri sendiri...yang pernah  dipost dalam blog lama ...saya ambil semula sebab malas nak fikir...ahaha...layan saja la ok...

SEPI

SEPI itu teman karib
yang setia menemaniku setiap hari
dari saat aku terjaga
hingga ke saat aku di buai mimpi

SEPI itu musuh
yang sering menceroboh kubu emosi
dan meruntuhkan semangatku

SEPI itu guru
yang mengajar aku
erti ketabahan dan kesabaran

SEPI itu pengalaman
walaupun perit
berani aku tempuhi

SEPI itu pengorbanan
yang perlu aku lakukan
demi mereka yang aku sayang

SEPI itu cinta
yang tak mungkin akan berlaku
walau aku cinta padamu

SEPI itu rindu
yang perlu ku jadikan sempadan
antara kau dan aku

SEPI itu takdir
yang perlu aku terima
dengan hati terbuka

SEPI itu hakikat
yang tak mungkin dapat ku ubah
walau sekuat mana aku mencuba

SEPI ITU HIDUPKU
SEPI ITU HATIKU
SEPI ITU KAMU
SEPI ITU AKU
SEPI ITU SELAMANYA....
have a nice week :-)
PS... salahkan ketidakseimbangan hormone...

PUNGGOK DAN BULAN


seringkali aku tertawakan sang punggok
yang selalu merindukan sang bulan
tidakkah punggok tahu yang bulan itu terlalu jauh
tidakkah punggok tahu yang rindunya itu tiada penghujung

kerna bulan seringkali dipagari bintang
ibarat sinar permata di kayangan
dan punggok sekadar titik hitam 
yang tenggelam dalam kegelapan malam

betapa lama pun punggok merindu
bulan tidak akan pernah tahu
walau tersiksa rasa dihati
bulan tidak akan peduli

apakah aku 
seperti sang punggok
yang merindui bulan dimalam hari
dikala siang menahan rindu

mungkin juga kau tahu
mungkin juga kau peduli

A ROSE BY ANY OTHER NAME ... tuberose

  Salam and good day.  It's the end of July/ early August, and my tuberose is blooming. Go figure. Despite its name, tuberose is not act...